HOT..!!!

abg

Nikmatnya selingkuh dengan 2 cowok kontol gede

Siang itu entah mengapa Bandung sangat tidak bersahabat, matahari yang terlalu terik, dan tentu saja udara yang membuat semua orang di kota itu berkeringat, tak terkecuali gadis cantik di ujung kantin itu, Verininta namanya, teman-temannya biasa memanggilnya V, mungkin untuk mempersingkat penyebutan namanya. Di sudut kantin Bengkok, bgitu tempat itu biasa disebut, V terlihat sangat mempesona, walaupun di tengah teriknya matahari, V duduk sambil membaca diktat dan ditemani dengan Choco Banana Blend kesukaannya. Gadis ini memang selalu mempesona, keturunan cina – irlandia, membuat matanya yang sipit berwarna hazel dan rambutnya merah kecoklatan, dilengkapi dengan kulit putihnya, serta senyum yang menawan. Ya..senyum itu, senyum khas V, dilengkapi dengan gigi putih berderet rapih dan lensung pipi di ujungnya. Oh tapi yang lebih menawan lagi adalah fakta bahwa gadis ini tak pernah mengenakan Bra dibalik baju atau kaos yang iya gunakan.Siang itu V memakai kaos berdada rendah berwarna putih, dan matahari yang bgitu teriknya membuat tubuhnya basah oleh keringatnya, dan tentu saja menciptakan pemandangan indah bagi lelaki yang memandangnya, namun V cuek saja, entah tidak tahu atau pura-pura tidak tahu. Tak lama V berdiri dari duduknya, rok mini bermodel lipit-lipit bak cheerleader itu sedikit tersingkap memperlihatkan paha mulus tanpa celanya. V berjalan pergi menuju mobil atoz merahnya, tanpa peduli berapa mata yang menatap indah tubuhnya yang jelas sangat terlihat dalam balutan kaos putih tipis itu.Sesampainya di kos, V melakukan rutinitasnya, melepaskan roknya, menyalakan kipas angin (ku rasa di bandung sudah cukup dingin, jadi jarang ditemukan kos dengan AC), mengambil vodka mixmax dari dalam kulkasnya lalu merebahkan dirinya diatas kasur empuknya, kos-kosan mewah itu sangat nyaman sekali. Kasur ukuran double, kamar mandi dalam, ruangan yang lebar, wah pokoknya sangat lux untuk ukuran kos-kosan seorang mahasiswi. V memejamkan matanya, dan ternyata ia ketiduran tanpa ingat untuk menutup tirai jendela kamarnya, letak tempat tidurnya menempel pada jendela, jadi bila iya tidak menutupnya, maka orang-orang yang berseliweran di depan jendela (kamar V terletak di lantai 1) akan dengan mudahnya melihat ia tertidur. V tertidur mengenakan kaos putih tipisnya dan hanya mengenakan lingerie mini berwana hitam merek Pierre Cardin. Wily tanpa sengaja melewati kamar gadis manis ini, dan tentu saja dia sangat menikmati pemandangan indah ini, hingga tanpa sadar Evan sahabatnya sudah berada dibelakangnya sambil ikut menikmati pemandangan tersebut, kos ini memang kos campur, jadi tahu sendiri lah. ”Lo kenal ni cewe Will?” bisik Evan mengagetkan Willy yang nyaris terlonjak dari tempatnya berdiri, ”Eh gila lo ya, ngagetin...” blom selesai Willy berbicara Evan sudah menempatkan tangannya di mulut Willy ”Lo pelan dikit, kalo ni cewe bangun kita ga bisa nikmatin lagi ne” bisik Evan lagi, ”Ya kenal lah..gw kan kos sini juga, suka oon si lo jadi orang, masa temen satu kos ga kenal, V namanya” jawab Willy dengan suara berbisik, ”Lo satu kos sama cewe mulus kaya gini, koq ga bilang-bilang gw sih, udah lo tidurin lom ni cewe, kayanya bispak Wil” sahut Evan sambil tetap dengan bisik-bisiknya, ”Gila lo ya, cewe semulus ini mana mau sama gw!” jawab Willy tanpa berbisik, dan tentu saja membangunkan cewe cantik itu dari tidurnya, V menatap kedua cowok itu dengan pandangan bingung, dan tentu saja Willy dan Evan tidak berkutik. Evan yang kebetulan memiliki wajah mirip Evan Sanders, VJ MTV itu, tersenyum saja, dan tanpa diduga V membalas senyumannya, namun V segera menutup jendela kamarnya ”Permisi ya..show is over” kata V lembut. Dan V menutup tirainya, untuk kembali tidur.V hampir saja terlelap lagi, ketika ketukan di pintu kamarnya mengusiknya. V mengambil sarung balinya ( tahu kan, kain pantai yang biasa dibeli di Bali), mengikatkan ke pinggang rampingnya dan membuka pintu kamarnya. ”Aqua..aQua” kata cowok tampan itu dibalik pintu, V terdiam dan menjawab ”saya ga pesen aqua galon”, ”Oh engga..ini bukan aqua galon, tapi aqua botol” kata cowok itu dengan senyum lebar, ”Hah!, aqua galon aja ga pesen, ngapain pesen aqua botol, lagian emang bisa ya aqua botol delivery” jawab V innocent, ”Hehe..gini loh, gw temennya Willy, nama gw Evan, td gw liat elo..cantik banget, boleh kenalan?” cerocos Evan tanpa memerdulikan Willy yang tertunduk malu di belakangnya. ”Owh..masuk-masuk” kata V, Evan tersentak, dan Willy tidak percaya, tanpa diduga V malah mempersilahkan masuk kedua cowok itu. V mengambil vodka mixmax cranberry kesukaannya dari kulkas dan memberikannya pada kedua cowok itu, ”Kenapa Will..koq diem aja” tanya V, sambil duduk bersila yang membuat kain itu tersingkap dan memperlihatkan kaki indahnya. V nampaknya kesulitan untuk membetulkan letak kain itu, tanpa diduga V berdiri dan melepaskan kain itu ”Gw rasa, lo bdua tadi udah liat gw kan..so buat apa ya gw jaim-jaim lagi” kata V sambil menggantungkan kain itu di belakang pintunya.Tak lama berselang mereka bertiga udah sibuk dengan obrolan seru seputar piala dunia, V termasuk cewe maniak bola. ”Ok..ok..skrg udah jam 5 nih, terus terang d..sebenernya kalian ksini mau apa” kata V tembak langsung, Willy yang sibuk mencari minuman yang lebih keras dari sekedar vodka mixmax langsung tersentak kaget menyebabkan kepalanya terantuk kulkas itu. Willy gelagapan, ”gw..ke kamar gw dulu ya bentar, ambil bir..gw tahan gw minum ginian” kata Willy sambil ngeloyor pergi. Tak lama Willy kembali membawa sejumlah bir ditangannya, namun langkahnya terhenti di depan pintu. Dia melihat, V sedang berciuman panas dengan Evan, lidah mereka bertautan, Evan mendorong V ke tempat tidur, lalu memulai aksi-aksinya, tangannya sibuk meremas buah dada V yang sangat menggiurkan itu, 34 C ukurannya, tak lama Evan menurunkan ciumannya dari bibir V melintasi leher jenjang V, ke pundak, terus sampai ke buah dada V yang masih tertutup kaos putihnya, V menengok ke arah Willy dan memberi kode untuk masuk, karena Willy masih berdiri di depan pintu, yang menyebabkan pintu itu terbuka, V takut ketahuan penjaga kos itu. Willy maju dan langsung menutup pintu itu, adek kecilnya sudah berontak, seakan melihat Blue Film, tapi ini nyata. Kaos V dibagian dada sudah basah kuyub, sehingga putingnya tercetak jelas, tanpa diduga V mendorong Evan, V terduduk dan membuka kaosnya sehingga kini satu-satunya yang menempel di tubuh V hanyalah celana dalam hitam mininya. Evan segera melahap kedua buah dada nan indah itu, membuat V mendesah-desah tidak karuan. Willy segera menyalakan CD Player dan menyetel musik kencang-kencang untuk meredakan suara desahan V.Sementara mulut evan bergerilya di buah dada V, tangannya sibuk mengelus-elus vagina V yang sudah basah kuyub sesekali jari Evan menyelinap ke bawah celana dalam V, membuat V semakin mengerang-ngerang keenakan. Lidah Evan bergerak turun, melewati perut rata V, sampai tepat di depan vagina V, perlahan dilepaskan celana dalam hitam itu, Evan melepaskan bajunya hingga telanjang bulat, dan mulai menjilati vagina V, sesekali disodok-sodoknya vagina yang sudah sangat basah itu, V mendesah-desah kepalanya bergerak ke kanan ke kiri, V melihat Willy sedang sibuk memuaskan dirinya sendiri, V memberi kode agar Willy mendekat, V berbalik posisi, ia sekarang menungging dengan vagina tetap dijilati Evan dan V mulai mengulum penis Willy yang sudah sangan tegang itu, Willy yang belum pernah melakukan ini tidak bisa menahannya, willy dibuat terbuai dengan keahlian V, V mengulum penis itu seolah mengulum loly pop, diputar-putar, dihisap-hisap, terkadang cepat, terkadang lambat, sehingga pertahanan Willy tak seberapa lama jebol juga, Willy memuntahkan spermanya di mulut mungil V yang disambut dengan hisapan sangat kuat, dan ditelannya sperma itu tanpa sisa sedikit pun, Willy duduk dikursi, meminum birnya sambil menikmati tontonan di depannya. Evan mulai mendekatkan penisnya ke vagina V, dalam posisi masih menungging, V yang tadinya sedang asik-asiknya menikmati jilatan Evan tentu saja kaget dan menolehkan kepalanya, Evan masih menggesek-gesekan kepala penisnya di bibir vagina V, ”aah..duh Evan..masukin donk, cepet!” kata V tidak tahan dengan rangsangan bertubi-tubi itu. Namun Evan sepertinya sengaja membuat V meringis kenikmatan, tanpa tahu kapan akan dipuaskan. ”Sabar donk sayang” bisik Evan lembut sambil meremas buah dada V yang menggantung-gantung, ”Van..plis van..pliss” mohon V sudah tidak tahan. Evan pun segera mencoba memasukkan kepala penisnya ke liang vagina V, namun agak sulit rupanya. ”Ah..van, punya lo gede banget si..ga bisa masuk gini, padahal gw udah basah banget” kata V yang bingung kenapa tidak masuk juga penis Evan, ”Bukan punya gw yang kegedean V, lo yang kesempitan, gila..lo udah pernah ML lom si” kata Evan sambil tetap berusaha memasukan penisnya, ”ya udah la..gila kali lo ya, hari gini. Van masukin van..gw ga tahan ni..cepetan” jawab V setengah berteriak karena ga tahan ingin segera dipuaskan.

Akan tetapi Evan malah mencabut penisnya yang sudah masuk 1/3 itu. ”Ah gila lo ya, mau maenin gw” kata V tiba-tiba, namun ternyata Evan membalikan tubuh V sehingga posisi V terlentang, membuka lebar-lebar paha V, Evan mencium gadis cantik itu, sambil berusaha memasukkan penisnya, ”Ahhhh..evan gila, punya lo gede bangeeet!” teriak V ketika penis itu akhirnya masuk semua, ”Bentar-bentar Van, rada ngilu ni..gw ga pernah dimasukin yang segede gini” lanjut V ketika Evan mulai menggerakan tubuhnya. Evan pun berhenti bergerak. Ternyata Willy melangkah mendekat, Penisnya mengacung dengan gagahnya, V mengerti maksud Willy, V menengok ke arah penis itu yang diarahkan tepat ke mulutnya. Ketika V sibuk dengan penis Willy, Evan mulai menggerakan penisnya, ”Hmmppphh...hmpp” kata V, yang mulutnya tersumpal penis Willy, dari wajahnya Evan tahu V merasakan kenikmatan luar biasa, tanpa disangka Willy menarik penisnya, mendekatkan bibirnya ke bibir mungil gadis itu dan melumatnya dengan nafsu, dan disambut pula oleh V, tangan Willy sibuk meremas buah dada V, sesekali di pilin-pilin puttingnya, V melotot keenakan, apalagi penis Evan yang menancap di vaginanya memberika kenikmatan tersendiri. Tak lama V melepaskan bibirnya dari bibir Willy lalu setengah berteriak ”Ahhh...gw keluarr..!” , tubuhnya menegang beberapa saat, Evan membalikan V yang lemas itu sehingga posisinya kembali V menungging, namun tanpa disangka Evan mencabut penisnya dan tentu saja kesempatan itu di manfaatkan Willy untuk memasukan penisnya ke vagina V, ”Ahh..Will, sebentar masih lemes!” jawab V, namun Willy tidak perduli, segera digoyangkan pinggangnya maju mundur, ”Ah..gila V, meki lo, kenapa gw ga pake lo dari dulu ya!” kata Willy keenakan dengan rapetnya vagina V, namun V tidak bisa menjawab karena mulutnya sudah disumpal oleh penis Evan, ”V..parah lo, lo mahasiswi apa perek si, gila servis lo” kata Evan yang kagum dengan keahlian lidah V memberikan kenikmatan kepadanya, ”Lo perek ya V, perek kan lo V” teriak Willy sambil memukul pantat indah V, ”hmmpphh..” kata V, sepertinya V ingin berteriak, namun tidak bisa karena ada penis besar di mulutnya, ”ah V, puter V, sedot V...ah gila V..ssshhh...aahh..” kata Evan sambil menjambak rambut V dan memaju mundurkan kepala V ke penisnya , tiba-tiba V mendorong tubuh Evan ”Van..punya lo tu gede tau, gila bisa mati gw keabisan napas gara-gara keselek k*nt*l” kata V sambil megap-megap, ”Hehe sorry sayang, ga lagi deh” kata Evan yang disambut dengan jilatan di pangkal penisnya, hisapan dan kenikmatan lainnya.Tak lama..”V, gw mau keluar...lo bisa telen kan?” kata Evan, V menengadah ke atas dan menganggukan kepala, ”Terus V, ahh..ssshhh...dikit lagi V” ceracau Evan diujung orgasmenya, dan tak lama habis lah sperma Evan dihisap oleh V. Evan mencabut penisnya dari mulut V, ”ah..Will, gw mau kluar lagi ni!” kata V megap-megap, ”Will..ahh..ngghh” desah V tidak karuan di pompa dari belakang seperti itu. Payudara indah V bergantung ke kanan ke kiri, tangan Willy tiba-tiba menjambak rambut V, membuat tubuh V melengkung, ”V..gw mau kluar, kluarin di dalem ya”, ”Ahhh..Will, gw jg mau kluar, bareng-bareng ya..kluarin dalem aja” jawab V yang nampaknya menikmati siksaan terhadap dirinya itu. ”Ahhhhhhhhhhhh...” triak V panjang, dan tak lama Willy pun menyusul. Mereka ambruk berbarengan, dan ketika Willy mencabut penisnya terlihat sperma Willy menetes dari vagina V, V menengok ke samping dan melihat rupanya Evan sedang dipuaskan oleh tangannya sendiri.