HOT..!!!

abg

Ingin menikmati persetubuhan sampai mencapai kepuasan

Perkawinan kami berjalan dengan cukup lumayan sampai aku melahirkan dua orang anak, tetapi saat itulah Macan mulai seringkali sakit sakitan. Hal ini berakibat banyak bagi kehidupan seks yang sudah aku nikmati selama ini. Jikalau dulunya hampir dua hari sekali aku menikmati persetubuhan sampai mencapai kepuasan, maka sekarang persetubuhan justru hanya menjadikan aku tersiksa, karena setiap kali main, kontol Macan selalu lemas dan sulit masuk diliangku. Macan hanya mampu merangsang aku dengan jilatan jilatannya yang menggelikan itu. Seperti waktu kemarin, aku benar benar kesal dengan Macan............................ Kemarin siang aku mendapat kunjungan temanku Anggrek, karena saat itu Macan sedang pergi, maka kami dapat bercerita dengan bebas tanpa kuatir didengar oleh suami. Suatu saat Anggrek bercerita tentang pengalamannya diatas tempat tidur dengan suaminya. Aku tidak terlalu heran dengan cerita Anggrek kalau suaminya pandai memuaskan dia, kalau dia selalu mencapai kepuasan setiap kali main dan juga tentang hal hal lain tentang hubungan intimnya dengan sang suami, bahkan ada beberapa hal yang justru menurut aku Macan lebih hebat dari suami Anggrek. Namun masalahnya sejak beberapa waktu ini Macan tidak pernah bisa memuaskan aku, sehingga cerita Anggrek benar benar membuat aku jadi terangsang dan nafsuku memuncak, aku merasa kalau saja saat itu ada kontol yang stand by, pasti sudah akan kuhisap dan kuhunjamkan kenonokku yang yang sudah basah kuyup itu. Cerita cerita Anggrek membuat aku jadi panas dingin, ketika Anggrek sudah pulang, aku cepat cepat masuk kekamar dan berusaha untuk tidur, tetapi rasa gatal dinonokku benar benar tak tertahankan, selama ini aku hanya merasakan jilatan jilatan lidah Macan yang menyelusuri nonokku, tetapi sudah lama kontolnya tidak pernah berhasil membuatku orgasme, sehingga dapat dibayangkan betapa rindunya aku dengan kehadiran sebatang kontol yang dapat mengisi kekosongan diantara celah nonokku ini. Tanpa terasa tanganku sudah mengembara keantara selangkanganku, memang sudah sejak lama aku tidak pernah memakai celana dalam bila ada dirumah, sehingga dengan mudah tanganku dapat mengelus bukit nonokku yang berjembut tebal itu. Kurasakan geli yang berkumpul disitu membuatku jadi gemas sehingga berkali kali kuremas remas bukit nonokku itu agar rasa geli itu lenyap, namun yang terjadi malahan sebaliknya, rasa geli itu makin memuncak sampai tanpa sengaja jariku menyentuh itilku sendiri. Kurasakan kenikmatan yang luar biasa, berbeda dengan jilatan lidah Macan, dan lebih menyerupai gesekan kontol pada itil. Kucoba menggosok lagi itilku dengan jariku, aku jadi terperangah karena rasa nikmat yang kudapat benar benar sensasional. Tanpa terasa jariku asyik menggesek gesek itilku sementara tidurku yang tadinya menyamping sekarang jadi terlentang dan kakiku sudah terpentang lebar, jari jariku yang gemetar terus merojok itilku yang membengkak itu dan akhirnya mulai memasuki bagian dalam liang nonokku, terasa geli dan hangat sekali. Apalagi saat jariku menggeser geser bibir dalam nonokku rasanya luar biasa. Tanpa dapat kutahan lagi aku menjerit kecil ketika kurasakan nonokku mengejang karena orgasme. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhku, karena baru sekali ini aku mendapatkan kenikmatan yang lebih nyata. Jantungku berdebar debar karena rangsangan yang aku rasakan tadi itu, dalam batin aku berpikir apakah ini yang disebut dengan masturbasi itu, memang rasanya nikmat tetapi sejujurnya saja lebih nikmat jika batang kontol yang sejati yang menggelitik nonokku, bukan cuma jari telunjukku yang menggeser geser dibibir nonok sampai basah kuyup, dengan tubuh dan pikiran yang lebih enteng, aku coba untuk tidur tiduran karena hari masih sore sedangkan Macan baru pulang sekitar jam 5 atau 6 sore nanti. Namun justru berbaring baring ini menyebabkan pikiranku jadi melayang layang dan membuat nafsuku jadi berkobar lagi, karena sebenarnya saja aku masih ingin merasakan kontol yang sejati. Kadang kadang terlintas dipikiranku untuk mencari pria lain yang dapat memuaskan aku, tetapi pikiran ini aku buang jauh jauh karena aku takut. Tetapi bagaimana lagi, Macan tak berhasil memuaskan aku, saat aku melamun seperti itu kudengar pintu kamarku dibuka, rupanya Macan yang barusan pulang dari pergi dan langsung masuk kekamar. Ketika melihat aku tidur tiduran, ia segera duduk disamping tempat tidur sambil menyapaku, tangannya memijat mijat pundakku sambil menanyakan kenapa aku kok beristirahat, apakah memangnya aku lelah. Sementara berbicara itu tangannya mengembara dan langsung menelusup kebalik dasterku dan meremas nonokku, aku yang sudah sejak tadi terangsang jadi kelabakan. Aku jadi nekad kepengen mencoba barangkali saja Macan bisa memuaskan aku kali ini. Segera kubuka ikat pinggang Macan dan kubuka celananya serta kukeluarkan kontolnya. Ketika kukulum kontol Macan langsung berkelojotan dan mulai ngaceng meskipun tidak terlalu keras. Ketika kusibakkan dasterku keatas, maka nonokku sudah langsung terpampang didepan mata Macan. Seperti biasanya Macan langsung menciumi nonokku dan membentangkan bibir nonokku untuk mulai menjilatinya. Tetapi kali ini aku bertindak agresip. Aku memberontak dan mulai melepaskan pakaian Macan sehingga dia telanjang bulat. Ketika sudah bugil, kusuruh Macan terlentang sehingga kontolnya yang setengah ngaceng itu menjulang keatas meskipun agak melengkung, aku sengaja tidak mau lagi menghisapnya karena aku kuatir kalau terlalu geli maka Macan justru akan cepat keluar. Langsung saja aku mengangkangi Macan dan kuselipkan kontolnya diantara kedua bibir nonokku, ketika sudah kurasakan tepat, maka pelan pelan aku menurunkan pantatku karena kalau aku tekan cepat cepat aku kuatir kalau meleset karena kontol Macan belum ngaceng sepenuhnya. Akhirnya kontol Macan berhasil amblas kedalam liangku, aku benar benar merasa lega meskipun kurasakan rongga nonokku agak sulit merasakan gesekan kontol Macan yang masih agak mengantuk itu. Ketika kucoba memutar pantatku pelan pelan,kudengar Macan menggerang dan terasa kontolnya mulai mekar didalam liang nonokku, aku makin mempercepat putaranku bahkan kadang kadang aku menaik turunkan pantatku. Akhirnya kurasakan kontol Macan sudah benar benar ngaceng dan memadati dinding dinding nonokku, aku mulai merasakan nikmat yang luar biasa. Kurasakan ujung kontol Macan menggosok gosok leher rahimku menimbulkan rasa geli yang jauh berbeda jika hanya sekedar dijilati saja. tetapi aku juga merasakan bahwa meskipun kontol Macan sudah ngaceng gosokan didalam liang nonokku ini tidak sekeras dahulu waktu kontol Macan masih tokcer. Dengan memejamkan mata kuputar putar pantatku agar gesekan ujung kontol Macan makin terasa dileher rahimku, sementara tanganku asyik meremas remas susuku sendiri. Aku tak berani mengangkat pantatku terlalu tinggi karena aku kuatir kalau gerakanku itu akan menimbulkan rangsangan dan rasa geli yang akan membuat Macan jadi muncrat. Namun upayaku percuma saja, karena ketika aku merasa bahwa puncak kenikmatanku segera tiba, maka tanpa sadar aku mempercepat putaran pantatku, saat itu Macan mendorong tubuhku dan meminta agar aku menghentikan gerakanku. Aku tak perduli karena aku merasa bahwa dalam sekejap aku sudah akan mencapai kepuasan yang sejak lama aku dambakan. Namun apa yang terjadi, tiba tiba saja aku rasakan ada cairan hangat menyembur nyembur dalam nonokku, rupanya Macan sudah tak tahan lagi dan air maninya keluar. Kucoba untuk meneruskan gerakanku agar supaya kenikmatanku segera tercapai, tetapi sayang sekali kontol Macan sudah langsung loyo setelah memuntahkan sperma sehingga tidak lagi dapat bertahan dalam jepitan nonokku dan melejit keluar. Aku menjerit marah dan memukuli badan Macan, karena rasa kecewaku yang luar biasa, hanya dalam hitungan 1,2,3 saja sebenarnya aku sudah akan terpuaskan, tetapi Macan benar benar lemah sehingga tidak dapat menunggu. Macan hanya menunduk lesu melihat kekecewaanku itu, dia diam diam keluar dari kamar dan pergi mandi. Aku menangis sejadi jadinya tanpa mengerti harus berbuat apa, yang kuinginkan hanyalah sebuah kontol yang segar dan mampu membuat nonokku jadi terpuaskan, mengapa aku harus mempunyai suami yang tak sanggup memuaskan aku padahal sebagai perempuan muda, nafsuku sangat besar dan untuk berbuat serong aku belum berani................

1 komentar: